3 Elemen Utama Penentu Kualitas Hasil Gambar Sebuah Kamera Digital
A
A
A
SEMAKIN marak dan menjamurnya kegiatan fotografi di masyarakat mulai dari foto-foto selfie, jepretan ‘wajib’ sebelum menyantap pesanan makanan di restoran, foto kegiatan anak, hingga pemotretan yang benar-benar serius oleh fotografer profesional.
Tren ini tidak disia-siakan oleh para produsen elektronik dan kamera. Berbagai produsen mulai dari yang sudah berpengalaman lama di bidang fotografi hingga perusahaan yang baru berdiri saling berlomba untuk mengeluarkan produk-produk kamera dengan berbagai jenis dan peruntukan.
Bahkan produsen ponsel pun kian serius mempromosikan fitur-fitur kamera pada ponsel keluaran mereka. Dari gencarnya promosi yang dilakukan oleh berbagai perangkat berkamera, sebagian masyarakat awam yang tidak memiliki latar belakang pengetahuan tentang fotografi mungkin menjadi bingung dalam menyikapi pernyataan-pernyataan bombastis yang dikeluarkan oleh para produsen tentang kehebatan kamera di perangkat mereka masing-masing.
Sebagian besar masyarakat awam masih menggunakan resolusi kamera atau tingkat kepadatan piksel sensor kamera sebagai satu-satunya ukuran yang menentukan kualitas dari hasil foto yang diambil. Misalnya saat dihadapkan pada kamera beresolusi 12 megapiksel dan kamera beresolusi 20 megapiksel, banyak yang langsung menganggap hasil foto dari kamera beresolusi 20 megapiksel pasti lebih unggul.
Namun apakah benar kenyataannya demikian? Tentu tidak. Kualitas hasil gambar dari sebuah kamera digital ditentukan oleh 3 elemen utama yang berperan sama pentingnya dalam proses pengambilan foto maupun video dengan kamera tersebut.
Ketiga elemen utama tersebut jika kita urutkan dari proses masuknya cahaya ke kamera hingga terbentuknya berkas gambar digital terdiri dari 1. Lensa; 2. Sensor; dan 3. Prosesor.
LENSA
Lensa berperan sebagai elemen yang berfungsi meneruskan dan mengatur fokus masuknya cahaya bidikan ke dalam kamera. Untuk memproyeksikan area bidikan yang besar ke sensor kamera yang kecil, konstruksi dan lengkungan elemen lensa harus benar-benar presisi dan tidak cukup hanya dengan 1 keping elemen optik saja seperti yang sering dibayangkan orang.
Untuk mendapatkan proyeksi gambar yang tajam dan akurat, diperlukan susunan dari beberapa elemen optik dengan bentuk dan jenis berbeda dalam sebuah lensa. Luas penampang dari lensa pun berpengaruh pada hasil gambar.
Semakin besar penampang lensa, semakin banyak pula cahaya yang dapat masuk ke dalam kamera. Oleh karena itu, kamerakamera dengan lensa kecil akan sulit mendapatkan hasil gambar yang tajam dan jernih di malam hari atau di luar ruangan karena minimnya cahaya yang diterima oleh kamera.
SENSOR
Sensor merupakan bidang penerima cahaya pada kamera. Bidang sensor ini terdiri dari piksel-piksel kecil yang berfungsi menangkap cahaya yang masuk untuk kemudian diteruskan ke prosesor.
Jumlah piksel-piksel inilah yang umumnya dikenal dengan resolusi kamera seperti 18 megapiksel yang artinya sensor kamera tersebut disusun dari 18 juta piksel-piksel kecil. Semakin besar ukuran piksel sensor, semakin sensitif dan mudah pula bagi piksel tersebut untuk mendeteksi sinyal cahaya. Sedangkan jumlah piksel yang semakin banyak akan menghasilkan gambar yang semakin halus.
Namun perlu diingat bahwa jumlah piksel yang semakin banyak akan menyebabkan ukuran dari masing-masing piksel menjadi semakin kecil dan semakin sulit menerima sinyal cahaya. Oleh karena itu, harus ada keseimbangan antara tingginya resolusi dengan besarnya ukuran sensor.
Peningkatan resolusi sensor kamera tidak selalu menghasilkan gambar yang lebih baik jika ukuran piksel sensornya menjadi terlalu kecil.
PROSESOR
Prosesor pada kamera merupakan pusat pengendali utama seluruh fungsi kamera sekaligus menjadi mesin pengolah data sinyal cahaya yang diteruskan dari sensor untuk dijadikan berkas foto digital.
Prosesor turut menentukan kecepatan dan akurasi fokus lensa, besar kecilnya gangguan bintik noise pada hasil gambar ketika memotret dengan ISO tinggi pada bidikan rendah cahaya atau berwarna gelap, akurasi pencahayaan kamera saat pemotretan dengan mode yang melibatkan kinerja otomatis dari kamera misalnya Av, Tv, atau P, ketepatan tona warna (WB), kekuatan cahaya flash yang ditembakkan, dan fungsi-fungsi kamera lainnya.
Semua pengaturan ini tentunya turut memengaruhi hasil gambar yang diambil kamera. Setelah memahami ketiga elemen utama ini, apakah kita masih percaya hasil foto dan video dari sebuah kamera saku kecil beresolusi 20 megapiksel dengan lensa kecil dan sensor 1/2,3” bisa dikatakan setara atau lebih bagus dari kamera DSLR beresolusi 18 megapiksel dengan lensa dan sensor APS-C yang jauh lebih besar?
Sintra Wong
Division Manager Canon Image Communication Product Div. PT Datascrip.
Tren ini tidak disia-siakan oleh para produsen elektronik dan kamera. Berbagai produsen mulai dari yang sudah berpengalaman lama di bidang fotografi hingga perusahaan yang baru berdiri saling berlomba untuk mengeluarkan produk-produk kamera dengan berbagai jenis dan peruntukan.
Bahkan produsen ponsel pun kian serius mempromosikan fitur-fitur kamera pada ponsel keluaran mereka. Dari gencarnya promosi yang dilakukan oleh berbagai perangkat berkamera, sebagian masyarakat awam yang tidak memiliki latar belakang pengetahuan tentang fotografi mungkin menjadi bingung dalam menyikapi pernyataan-pernyataan bombastis yang dikeluarkan oleh para produsen tentang kehebatan kamera di perangkat mereka masing-masing.
Sebagian besar masyarakat awam masih menggunakan resolusi kamera atau tingkat kepadatan piksel sensor kamera sebagai satu-satunya ukuran yang menentukan kualitas dari hasil foto yang diambil. Misalnya saat dihadapkan pada kamera beresolusi 12 megapiksel dan kamera beresolusi 20 megapiksel, banyak yang langsung menganggap hasil foto dari kamera beresolusi 20 megapiksel pasti lebih unggul.
Namun apakah benar kenyataannya demikian? Tentu tidak. Kualitas hasil gambar dari sebuah kamera digital ditentukan oleh 3 elemen utama yang berperan sama pentingnya dalam proses pengambilan foto maupun video dengan kamera tersebut.
Ketiga elemen utama tersebut jika kita urutkan dari proses masuknya cahaya ke kamera hingga terbentuknya berkas gambar digital terdiri dari 1. Lensa; 2. Sensor; dan 3. Prosesor.
LENSA
Lensa berperan sebagai elemen yang berfungsi meneruskan dan mengatur fokus masuknya cahaya bidikan ke dalam kamera. Untuk memproyeksikan area bidikan yang besar ke sensor kamera yang kecil, konstruksi dan lengkungan elemen lensa harus benar-benar presisi dan tidak cukup hanya dengan 1 keping elemen optik saja seperti yang sering dibayangkan orang.
Untuk mendapatkan proyeksi gambar yang tajam dan akurat, diperlukan susunan dari beberapa elemen optik dengan bentuk dan jenis berbeda dalam sebuah lensa. Luas penampang dari lensa pun berpengaruh pada hasil gambar.
Semakin besar penampang lensa, semakin banyak pula cahaya yang dapat masuk ke dalam kamera. Oleh karena itu, kamerakamera dengan lensa kecil akan sulit mendapatkan hasil gambar yang tajam dan jernih di malam hari atau di luar ruangan karena minimnya cahaya yang diterima oleh kamera.
SENSOR
Sensor merupakan bidang penerima cahaya pada kamera. Bidang sensor ini terdiri dari piksel-piksel kecil yang berfungsi menangkap cahaya yang masuk untuk kemudian diteruskan ke prosesor.
Jumlah piksel-piksel inilah yang umumnya dikenal dengan resolusi kamera seperti 18 megapiksel yang artinya sensor kamera tersebut disusun dari 18 juta piksel-piksel kecil. Semakin besar ukuran piksel sensor, semakin sensitif dan mudah pula bagi piksel tersebut untuk mendeteksi sinyal cahaya. Sedangkan jumlah piksel yang semakin banyak akan menghasilkan gambar yang semakin halus.
Namun perlu diingat bahwa jumlah piksel yang semakin banyak akan menyebabkan ukuran dari masing-masing piksel menjadi semakin kecil dan semakin sulit menerima sinyal cahaya. Oleh karena itu, harus ada keseimbangan antara tingginya resolusi dengan besarnya ukuran sensor.
Peningkatan resolusi sensor kamera tidak selalu menghasilkan gambar yang lebih baik jika ukuran piksel sensornya menjadi terlalu kecil.
PROSESOR
Prosesor pada kamera merupakan pusat pengendali utama seluruh fungsi kamera sekaligus menjadi mesin pengolah data sinyal cahaya yang diteruskan dari sensor untuk dijadikan berkas foto digital.
Prosesor turut menentukan kecepatan dan akurasi fokus lensa, besar kecilnya gangguan bintik noise pada hasil gambar ketika memotret dengan ISO tinggi pada bidikan rendah cahaya atau berwarna gelap, akurasi pencahayaan kamera saat pemotretan dengan mode yang melibatkan kinerja otomatis dari kamera misalnya Av, Tv, atau P, ketepatan tona warna (WB), kekuatan cahaya flash yang ditembakkan, dan fungsi-fungsi kamera lainnya.
Semua pengaturan ini tentunya turut memengaruhi hasil gambar yang diambil kamera. Setelah memahami ketiga elemen utama ini, apakah kita masih percaya hasil foto dan video dari sebuah kamera saku kecil beresolusi 20 megapiksel dengan lensa kecil dan sensor 1/2,3” bisa dikatakan setara atau lebih bagus dari kamera DSLR beresolusi 18 megapiksel dengan lensa dan sensor APS-C yang jauh lebih besar?
Sintra Wong
Division Manager Canon Image Communication Product Div. PT Datascrip.
(ars)